Total Tayangan Halaman

Minggu, 21 Februari 2016

Gunung Guntur (2.249 mdpl)


Destination :  Gunung Guntur
Lokasi : Garut
Ketinggian : 2.249 mdpl.
Lokasi geografi : 07 derajat 08’30” LS dan 107 derajat 20′ BT.

Gunung Guntur terletak di wilayah barat Garut Jawa Barat, gunung ini memiliki puncak dengan ketinggian 2.249 mdpl. Gunung api paling aktif di tahun 1800-an ini pertama kali didaki pada tahun 1837 oleh seorang botanis dan geologis berkebangsaan Prusia (sekarang Jerman) bernama Friedrich Franz Wilhelm Junghuhn.

Beliau menemukan jalur paling mudah dan cepat menuju puncak gunung Guntur, yaitu lewat jalur curug Citiis. Junghuhn benar-benar mencintai lanskap pegunungan di Indonesia, dia mencoba mendaki Gunung Guntur karena gunung ini merupakan gunung api paling aktif di tanah jawa pada periode tahun 1800-an. Beliau meninggal di rumahnya yang berada di sekitar Lembang Bandung, dengan mewariskan banyak karya hasil penelitian dan pendakiannya di gunung-gunung api pulau Jawa.

Basecamp Gunung Guntur
Sesuai dengan informasi di atas, penulis pun melakukan pendakian Gunung Guntur ini melalui jalur Citiis. Perjalanan dimulai dari gerbang desa Tanjung Kidul setelah menaiki mobil umum jurusan Leles Garut dari terminal Guntur. Sebelum kita melanjutkan perjalanan  kita melakukan pendaftaran dulu di basecamp Gunung Guntur, demi keamanan pendakian yang kita lakukan. Di sini kita hanya melakukan mendaftaran nama dan nomor hp yang dihubungi saja, tanpa harus mengeluarkan biaya pendaftaran sepeser pun. 

Penambangan Pasir

Perjalanan selanjutnya menuju curug citiis, sebelumnya kita harus melewati kawasan penambangan pasir yang panas dan berkelak-kelok dengan jarak yang lumayan jauh. 






Curug Citiis

Setelah akhir dari pertambangan pasir kita mulai memasuki kawasan hutan untuk tujuan pertama curug citiis.









Track Batu
Berlanjut dengan jalur menanjak terjal dan berbatu yang cukup panjang dan sulit dilewati atau yang sering disebut Track Batu oleh para pendaki, dalam mengaklukan track ini lumayan melelahkan dan keringat berhamburan dikarnakan terjalnnya tanjakan batu ini. 
Diperkirakan dalam waktu 15 s/d 30 menit melewati tanjakan tersebut, kita akan tiba di pos 3 atau pos basecamp volunteer Gunung Guntur.












POS 3 GUNUNG GUNTUR
Nah, di POS 3 ini kita akan registrasi ulang, disini kita bisa gunakan untuk beristirahat dalam sekian lama melelahkannya perjalanan, kita dapat memasang tenda di lapangan yang berada di pos 3 ini, oia kawan jangan lupa kalo malem saran sih dari penulis kalo ada sisa makanan sebaiknya masukin kanton keresek atau sebisa mungkin habisin makannya karena pada malam hari di Pos 3 ini masih suka ada hewan yang cari makanan, kan berabe urusannya kalo ada sisa makanan di depan tenda kalian bisa-bisa hewan seperti babi, musang dkk bisa deketin tenda kalian buat makanin sisa makanan kalian.


 Oke next setelah cukup beristirahat di pos 3 dan stamina udah pada kumpul bisa lanjutkan perjalanan menuju Puncak Gunung guntur, oia saran juga sih kalo di pos 3 udah pasang tenda jika kaliam ingin naik ke puncak tinggal aja tenda yang sudah terpasangnya di POS 3  aman ko di sana ( Asalkan kita bicara sama petugas hihihi ). Di perjalanan ya lumayan melelahkan tapi jika kalian Pencinta Alam yakin bakal kebayar selama perjalanan menuju puncak, di jalan yang di lalui ini berkonstur pasir dan batu-batu kecil lumayan licin sih dalam perjalanan naiknya. Setelah lumayan lama kalian mendaki menuju puncak dan ......

Ahmmm.... jangan kaget ini baru puncak pertama yang baru di lewati atau yang sering disebut Puncak Bohong. Puncak aslinya kita harus menempuh perjalanan lagi sesuai di foto. tapi kalian jangan khawatir tidak mendapatkan pemandangan, di puncak ini kalian dapat melihat pemandangan .


Pemandangan di Puncak Bohong

Puncak Gunung Guntur
Dan kita lanjutkan perjalanan ke Puncak Gunung Guntur, di Puncak ini kita dapat melihat pemandangan yang indah kita dapat melihat luas Kota Garut, dan Gunung Cikuray.








Puncak Gunung Guntur










Referensi : Bluetripper











Gunung Merbabu (3.142 mdpl)

Siapa yang tak kenal Gunung Merbabu, belakangan ini Merbabu menjelma menjadi salah satu destinasi favorit pendakian di Indonesia. Dengan banyaknya jalur pendakian, dan juga pemandangan alam yang sangat mempesona, tak heran Gunung Merbabu yang setinggi 3.142 mdpl ini jadi idaman para pendaki untuk menghabiskan waktu luangnya. Merbabu terkenal dengan padang sabana-nya yang sangat luas, tempat ini kerap dijadikan latar berfoto para pendaki yang datang berkunjung kemari.

Beberapa hari ini, nama gunung Merbabu sedang ramai-ramainya menjadi pemberitaan di beberapa media, baik online maupun cetak. Kebakaran hebat yang sedang berkobar di gunung ini membuat geger masyarakat, khususnya para penikmat alam dan pecinta lingkungan. Gunung yang sedang menjadi destinasi favorit para pendaki ini memang memiliki karakteristik vegetasi yang yang rentan mengalami kebakaran, apalagi jika musim kemarau datang melanda. Maka dari itu, sebagai pendaki, kita harus bisa menjaga prilaku dan kebiasaan untuk tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran.
Lokasi


Gunung Merbabu yang bersebelahan dengan Merapi berada di Jawa Tengah, tepatnya masuk kedalam 4 wilayah administratif, yakni Boyolali di sisi timur dan selatan, Magelang di lereng barat, serta Salatiga dan Semarang di utara.
Spot Menarik
Ada banyak sekali keindahan yang tersimpan di gunung Merbabu. Mulai dari padang sabana yang sangat luas, momen sunrise yang indah, bunga-bunga edelweiss, dan tentunya view ke gunung-gunung yang ada di sekitar. Jika kamu naik lewat jalur Selo, kamu bakal disuguhi view gunung Merapi yang sangat mewah, hal inilah yang kemudian membuat jalur Selo menjadi favorit para pendaki.
  • View Gunung Merapi

  • Sabana 

  • Sunrise  


Puncak 
Gunung Merbabu memiliki 2 puncak yang kerap dikunjungi para pendaki, yakni puncak Syarif dan puncak Kentheng Songo atau Triangulasi. Puncak paling tinggi adalah Kentheng Songo dengan ketinggian mencapai 3.142 meter dari permukaan laut.
  • Puncak Syarif (3.119 mdpl)

  • Puncak Kentheng Songo/Triangulasi (3.142 mdpl) 

Jalur Pendakian
  • Selo (Boyolali)
Jalur ini adalah yang paling populer digunakan para pendaki, medannya yang tergolong tak terlalu berat, serta pemandangannya yang super indah membuat jalur ini sangat cocok digunakan para pendaki pemula serta para pecinta fotografi alam. Desa Selo berada di wilayah Kabupaten Boyolali, desa ini letaknya sangat strategis, karena berada diantara 2 gunung yakni Merbabu dan Merapi. Jika kamu berniat untuk mendaki keduanya, Selo sangat cocok dipilih untuk starting dan meeting point.

Untuk sampai ke Desa Selo, kamu bisa datang lewat Magelang ataupun Boyolali. Disini ada banyak basecamp yang bisa kamu gunakan untuk beristirahat dan menyimpan kendaraan yang dibawa. Ada banyak juga warung-warung makan yang bisa kamu kunjungi untuk mengisi perut sebelum atau sesudah melakukan pendakian.

Waktu tempuh perjalanan pendakian jalur Selo kurang lebih selama 8-9 jam, dengan rincian sebagai berikut :

Dari Basecamp ke Pos 1 kurang lebih 2,5 jam
Pos 1 ke Pos 2 kurang lebih stengah jam
Pos 2 ke Sabana 1 kurang lebih 2,5 jam
Sabana 1 ke Pos 3 lalu ke Sabana 2 kurang lebih 1,5 sampai 2 jam
Sabana 2 ke puncak Kentheng Songo kurang lebih 1 jam
Puncak Kentheng Songo ke Puncak Syarif kurang lebih stengah jam

  • Kopeng (Salatiga)
Ada 2 jalur yang bisa dipilih jika kamu ingin mendaki Merbabu via Kopeng, yakni via Cunthel dan Thekelan yang nantinya akan bertemu di dekat pemancar. Kedua jalur ini memiliki karakteristik yang cukup sama, yakni cukup ekstrem. Jika kamu merupakan pendaki yang suka tantangan, mendaki Merbabu via Kopeng bisa jadi pilihan yang bagus, banyak sekali tanjakan terjal dengan medan curam yang bakal ditemui. Kopeng sendiri berada di wilayah Kabupaten Salatiga.

Jika kamu mendaki lewat Cunthel, waktu perjalanan yang dibutuhkan kurang lebih 8-9 jam, tergantung kecepatan langkah mendakimu. Rincian waktunya adalah sebagai berikut :

Basecamp menuju Pos 1 kurang lebih 1 jam
Pos 2 ke Pos 2 kurang lebih 1 jam
Pos 2 ke Pos 3 kurang lebih 1 jam
Pos 3 ke Pos 4 kurang lebih 1 jam
Pos 4 menuju Pemancar kurang lebih 1 stengah jam
Pemancar menuju Puncak Syarif kurang lebih 1 stengah jam
Puncak Syarif ke Puncak Kenteng Songo kurang lebih 1 jam

Sedangkan jika via Thekelan juga makan waktu 8-9 jam hampir sama seperti lewat Chuntel. Rincian waktunya bisa dilihat di bawah ini :

Basecamp ke Pos Pending kurang lebih 1 jam
Pos Pending ke Pos 1 Gumuk kurang lebih 1 jam
Pos 1 Gumuk menuju Pos 2 Lempong Sampan kurang lebih 1jam
Pos 2 Lempong Sampan menuju Pos 3 Watu Gubuk kurang lebih 1 jam
Pos 3 Watu Gubuk ke Pos 4 Pemancar kurang lebih  1 jam
Pos 4 Pemancar ke Pos 5 Helipad kurang lebih 1 jam
Pos 5 Helipad ke Puncak Syarif kurang lebih 1 jam
Pucak Syarif menuju Puncak Kenteng Songo/Triangulasi kurang lebih 1 jam

Untuk waktu tempuh turun gunung, pastinya bakal lebih cepat dari waktu pendakian, karena trek dipastikan didominasi turunan, barang bawaan pun sudah berkurang, hanya tergantung kecepatan langkah kakimu saja. Perlu diingat untuk jangan turun terlalu terburu-buru, lebih baik sedikit lambat demi menghindari kecelakaan dan cedera.
Berikut sedikit penampakan pendakian Merbabu via Kopeng.

  • Wekas (Magelang)
Berikutnya ada jalur Wekas yang masuk wilayah Magelang. Jalur ini bisa dibilang yang paling menengah diantara lewat Kopeng yang ekstrem, dan Selo yang santai. Untuk sampai ke Wekas, kamu bisa menuju Magelang kota terlebih dahulu, untuk kemudian mencari angkutan menuju Wekas. Keuntungan mendaki lewat jalur ini adalah tersedianya sumber air di Pos 2.

Pendakin lewat jalur ini punya waktu tempuh yang tak terlalu beda dengan jalur lainnya, yakni 8-9 jam, dengan rincian sebagai berikut :

Basecamp ke Pos 2 kurang lebih 3 stengah jam
Pos 2 ke Persimpangan kedua sebelum puncak kurang lebih 4 jam
Persimpangan menuju Puncak Syarif kurang lebih setengah jam
Puncak Syarif ke Puncak Kenteng Songo kurang lebih stengah jam


Estimasi Biaya
Untuk ongkos dari tempat asalmu menuju basecamp pendakian yang kamu pilih, silahkan kalkulasikan sendiri, karena pasti berbeda-beda tiap orangnya. Untuk tiket pendakian semua jalur punya tarif sama yakni Rp.10.000,- per orang per hari. Untuk tarif parkir kendaraan, motor Rp.3.000,- mobil Rp.10.000,-. Perhitungkan juga biaya untuk membeli perbekalan ransum, P3K, sewa alat (jika tak punya alat pendakian), dan biaya tak terduga.

Tips

  • Selalu utamakan untuk minta izin dan doa pada Orang tua, kerabat dekat, ataupun teman. Beritahukan tujuan pendakian kamu, dan beritahu kapan kamu akan pulang, sehingga jika ada sesuatu yang tak terduga, mereka bakal cepat tanggap untuk memberikan bantuan.
  • Lihat kondisi alam dan cuaca untuk menentukan waktu pendakian. Browsing kabar tebaru dari gunung ini, jangan-jangan karena kondisi tertentu, pendakian sedang ditutup.
  • Persiapkan fisik terlebih dahulu, minimal seminggu sebelum waktu keberangkatan.
  • Pelajari kondisi medan dan karakteristik gunung yang dituju. Ketahui dimana letak sumber air yang tersedia, agar kamu bisa mempersiapkan perbekalan yang dibutuhkan.
  • Persiapkan peralatan dengan lengkap, kondisi bagus, dan benar-benar aman untuk digunakan.
  • Jika kamu masih pemula, atau belum terlalu berani untuk mendaki sendiri, lakukan pendakian dengan personil grup minimal 3 orang.
  • Diusahakan untuk tidak membuat api unggun, kecuali untuk kondisi darurat. Jika kamu seorang perokok, jangan buang puntung rokok yang masih menyala secara sembarangan. Gunung Merbabu merupakan gunung yang rentan kebakaran, apalagi pada musim kemarau.



Referensi : Bluetripper